31.5.18

Khasiat Daun Katuk Untuk Kesehatan

 Tanaman dengan nama latin Sauropus adrogynus termasuk famili Euphorbiaceae Khasiat Daun Katuk untuk KesehatanKatuk ialah homogen sayuran daun. Tanaman dengan nama latin Sauropus adrogynus termasuk famili Euphorbiaceae. Begitu populernya, tiap kawasan punya sebutan bagi daun patuk — memata (Melayu), simani (Minangkabau), katuk (Sunda), kebing dan katukan (Jawa), serta kerakur (Madura). Tanaman katuk ini tumbuh di aneka macam kawasan di India, Malaysia, dan Indonesia. Di Indonesia, ia tumbuh di dataran dengan ketinggian 2.100 meter di atas permukaan maritim (mdpl). Bentuknya perdu dan sanggup mencapai tinggi 2-3 meter, dengan cabang-cabang yang cukup lunak.

Daun katuk tersusun selang-seling pada satu tangkai, berbentuk lonjong hingga lingkaran dengan panjang 2,5 cm dan lebar 1,25 – 3 cm. Bunga daun katuk berbentuk tunggal berkelompok tiga. Buah bertangkai panjang 1,25 cm. Tanaman ini sanggup diperbanyak dengan stek dari batang yang sudah berkayu. Zat dan senyawa yang terkandung di dalamnya meliputi protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin (A, B, C), pirolidinon, dan metil piroglutamat serta p-dodesilfenol sebagai komponen minor. Selain itu terkandung pula energi, hidrat arang, serat, abu, kalsium, karoten, dan air.

Di Indonesia, daun katuk umumnya dimanfaatkan untuk melancarkan air susu ibu. Daun ini sudah diproduksi sebagai sediaan fitofarmaka yang berguna untuk melancarkan ASI. Setidaknya sepuluh produk pelancar ASI yang mengandung daun katuk telah beredar di Indonesia semenjak tahun 2000. Selain itu, konsumsi sayur katuk oleh ibu menyusui sanggup memperlama waktu menyusui bayi wanita secara konkret dan untuk bayi laki-laki hanya meningkatkan frekuensi dan usang menyusui. Namun demikian, penelitian terhadap efek samping penggunaan daun katuk sebagai pelancar ASI ini masih belum pernah dilakukan di Indonesia, sehingga belum teruji 100 persen keamanannya.

Di Amerika, daun katuk goreng, salad dan katuk, dan minuman banyak dikonsumsi oleh masyarakat sebagai obat antiobesitas (pelangsing tubuh).

Berhubung katuk merupakan satu-satunya tumbuhan lokal yang mempunyai kadar klorofil tinggi, maka di dalamnya terkandung antioksidan dalam jumlah besar yang sangat bermanfaat untuk mencegah radikal bebas dan mencegah penuaan dini. Ia juga berguna untuk menanggulangi penyakit kurang darah (anemia), meningkatkan efisiensi absorsi akses pencernaan, mengecegah kelelahan, dan menghambat terjadinya penyakit kronis pembuluh darah.

Beberapa manfaat daun katuk lainnya di antaranya:

Menyembuhkan bisul, borok, menghilangkan darah kotor, serta menyembuhkan demam dan influenza, sebab mengandung banyak vitamin C (lebih tinggi dari jeruk maupun jambu biji) yang sangat diharapkan oleh tubuh, termasuk untuk meningkatkan ketahanan tubuh, membentuk kolagen, mengangkut lemak, mengatur tingkat kolesterol, menyembuhkan luka, serta meningkatkan fungsi otak semoga bekerja maksimal.
Mencegah penyakit mata, meningkatkan pertumbuhan sel, dan menjaga kesehatan kulit, sebab mengandung banyak vitamin A.
Membangkitkan vitalitas seks serta meningkatkan kualitas dan jumlah sperma, sebab kaya senyawa fitokimia.
Mencegah osteoporosis, sebab mengandung banyak kalsium yang diharapkan badan untuk menjaga kepadatan tulang.

Disarankan untuk merebus dan menumis daun katuk terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Ini terutama untuk menghilangkan sifat racun (antiprotozoa) pada daun katuk. Yang perlu diperhatikan, mengkonsumsi daun katuk dalam jumlah banyak maupun dalam kondisi mentah sanggup menjadikan aneka macam efek samping yang jelek bagi tubuh. Selain mengganggu absorpsi kalsium dan fosfor, bahkan sanggup menjadikan tanda-tanda sulit tidur, tidak yummy makan, dan sesak nafas. (doktersehat)

0 komentar